Masalah yang saya alami adalah saya merasa melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh kebanyakan orang. Saya menyadari kepentingan mendesak dari hal ini, namun sayangnya kebanyakan orang cenderung tidak peduli. Padahal, jika dunia ini tidak disadari, maka dampaknya bisa sangat buruk bahkan bisa mengakibatkan kiamatnya peradaban manusia.
Faktornya adalah konsep micchaditthi, yang sayangnya kebanyakan masyarakat menganggap benar padahal sebenarnya salah, menyebabkan fragmentasi dan dekadensi. Hal ini dapat terlihat secara konkret di Amerika Serikat sebagai contohnya. Lihat bagaimana mereka selalu ingin menjadi lebih baik, lebih praktis, lebih mudah, lebih maju, lebih demokratis, lebih freedom, lebih benar, polisi dunia, penegak kebenaran, dst...pada akhirnya bagaimana pola pikir yg semacam itu? See?
Maka ketika postingan2 krisis yang banyak terjadi di belahan bumi Barat, saya harap kalian bisa mengambilanya sebagai perenungan dan memperhatikan faktor-faktor kejatuhannya yang tiada lain disebabkan oleh hal-hal yang sudah pernah saya bahas sebelumnya dalam essay.
Video : ini dialog antara J.Krishnamurti dan David Bohm, ilmuwan ahli fisika kuantum yang menjadi pemerhati isu2 yg dikemukakan Krishnamurti. Dialog direkam di tahun 1983.
X: Ya, dalam keseharian orang sudah merasa sangat lelah untuk bekerja dan mengurus keluarga. Terkadang, mereka tidak melihat hal-hal yang lebih besar seperti itu. Tenaganya sudah habis.
DG: Memang benar, itu adalah bagian dari masalahnya. Saya juga telah menyuarakan hal yang sama. Saya memaklumi bahwa kita semua tidak dapat berbuat banyak dalam situasi seperti ini. Namun, masalahnya sangat besar dan meluas. Sistem saat ini lah yang membuat hidup kita menjadi seperti ini. Pada zaman dahulu, hanya bapak yang bekerja sampai jam 2 siang dan sudah dapat membeli rumah. Namun sekarang, meskipun bekerja hingga jam 10 malam, harapan untuk memiliki rumah masih saja sulit terwujud karena nilai uang yang dicuri oleh kaum elit politik. Mereka yang terus mencetak uang dan bersuara lantang untuk mengatur dan menata kehidupan agar menjadi lebih baik, namun sebenarnya mereka yang memecah belah masyarakat kita dengan berbagai hal seperti agama, ketakutan, dan pemikiran dogmatis yang sia-sia. Semua itu pada akhirnya hanya menciptakan masyarakat yang sakit parah. Sayangnya, hal ini tidak disadari oleh banyak orang. Kita sudah terbiasa dengan kekacauan sehingga kadang merasa lebih aman untuk berdiam diri dalam status quo tersebut.
G : Tepat niki mBah,.. manusia sdh di sibukkan dgn pekerjaan/kegiatan2 di luar batas hingga lupa dengan perenungan akan diri,...ini kemudian di manfaatkan oleh org2 atau seles2 agama,..
DG : Ya mereka menawarkan sesuatu yang instan, bahkan bisa dibeli dengan uang untuk memberikan "solusi" yang padahal adalah ilusi belaka, bahkan menjerat semakin dalam.
Parto Legowo : Jika pembodohan spiritual demikian masif dan sistematis telah memporakporandakan manusia, secara ragawi pembodohan pun makin parah. Mafia medis pun, melalui penelitian abal-abalnya, memporakporandakan kesehatan manusia dengan aneka obat dan aksesorisnya. Yang membahayakan kesehatan dikatakan aman, dan sebaliknya.
DG : Coba perhatikan apa yg dikatakan Krishnamurti itu ,intinya : "bagaimana manusia lepas dari jerat pikiran?" Bukankah itu yang pada awalnya disebut "Iman" oleh agama2? Tapi apa yang terjadi kini....kata itu telah bergeser arti menjadi kekerasan kepala yang dipelihara....ditumbuh kembangkan melalui suatu pikiran dan proses-berpikir yang kaku dan ekstrim. Melihatkah pembalikan-total maknanya?
Untuk lebih jelas tentang "proses-material" disini saya berikan contohnya :
Jhon : Apa bisa disebut saling bunuh...?Toh akhirnya masyarakat kita sama saja bubuh diri dengan mindset yang ruwet dalam pikirannya sendiri.?
DG : ya lihat aja ancaman perang muncul dimana-mana bahkan ancaman perang nuklir akhir2 ini...
Apakah penyebab semua itu kalau bukan pola berpikir yg dikritik itu.
Suatu konsekwensi yg tidak mengejutkan karena sudah terlalu lama manusia dididik melalui proses pikiran selalu bersifat divisif (memecah) ...antara kami vs mereka...antara orang beriman vs kafir....paradigma individualistik....dst. ....yang tiada lain adalah proses material yang divisif itu menjadi akar malapetaka.
Jhon Kalanjana :
Ya.itu yang terjadi saat ini,standar perilaku kita harus di landasi oleh keimanan.Agama-agama yang lahir belakangan yang merupakan produk kekakuan mengklaim bahwa semua bentuk tatanan kebaikan itu berasal dari ajaran agama.Konyolnya orang orang berpendidikan tinggi pun sama bodohnya dalam memahami sumber petaka dan kekacaun dalam lingkungan terkecil di masyaràkat kita.Mengimani atau meyakini sekelompok berbeda ajaran agama sebagai lawan atau musuh itu sebuah kejahatan yang tanpa kita sadari sudah memecah belah, bahkan dalam kalangan kelompok sendiri pun sudah semakin nyata.
DG: ya sederhananya begitu. Tapi kompleksitas mekanismenya perlu dijabarkan lebih lanjut. Btw, saya memang membutuhkan masukan pernyataan sederhana spt yg anda kemukakan, karena masyarakat baru bisa paham...walau seringkali pernyataan sederhana spt itu bertentangan dengan pemahaman umum.
Ini beberapa tulisan saya terakhir yg berkaitan dengan mekanisme proses-pikiran itu :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar