Di dalam sebuah penelitian, diperlukan adanya teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Metode kuesioner adalah salah satu contoh pengumpulan data primer. Metode ini merupakan pengambilan data secara langsung kepada responden melalui pengisian survei.
Artikel berikut akan membahas seputar kuesioner mulai dari pengertian, jenis, cara membuat, dan contohnya. Untuk itu, simak sampai habis, ya!
Pengertian kuesioner
Pernahkah Anda menyaksikan seseorang membagikan sebuah kuesioner dan memintanya untuk diisi? Ya, hampir setiap orang pasti pernah melihat atau bahkan melakukannya, baik sebagai keperluan penelitian maupun kepentingan bisnis. Namun, sebetulnya tahukah Anda apa itu kuesioner?
Singkatnya, pengertian kuesioner adalah sebuah teknik menghimpun data dari sejumlah orang atau responden melalui seperangkat pertanyaan untuk dijawab. Dengan memberikan daftar pertanyaan tersebut, jawaban-jawaban yang diperoleh kemudian dikumpulkan sebagai data. Nantinya, data diolah dan disimpulkan menjadi hasil penelitian.
Beberapa ahli memiliki definisi tersendiri mengenai apa itu kuesioner. Misalnya, Narbuko dan Achmadi (1999) mengatakan pengertian kuesioner adalah daftar rangkaian pertanyaan terkait suatu masalah atau bidang yang akan diteliti.
Di sisi lain, Sugiyono (2010) mengartikan kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberi responden seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis untuk dijawabnya.
Pada dasarnya, tujuan dan manfaat kuesioner adalah untuk mendapatkan sejumlah data atau informasi yang relevan dengan topik penelitian. Umumnya, Metode ini lebih banyak digunakan pada penelitian kuantitatif guna menguraikan hubungan antara variabel.
Manfaat kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner sebetulnya memberikan beberapa manfaat kepada peneliti. Adapun manfaat kuesioner adalah sebagai berikut.
- Memperoleh data dan informasi sebagai bahan dasar penyusunan hasil penelitian
- Menghasilkan data dan informasi dengan tingkat validitas yang tinggi
- Memperoleh data perbandingan sebagai bahan evaluasi yang mendalam
- Mengetahui sikap dari responden secara langsung
Jenis kuesioner
Setidaknya, terdapat tiga jenis kuesioner, yaitu tipe terbuka, tertutup, dan campuran. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner dengan jenis pertanyaan uraian. Dalam hal ini, responden perlu memberikan jawaban berupa pendapat atau penjelasan pada kolom kosong yang tersedia. Kuesioner terbuka biasanya digunakan untuk memperoleh informasi mendalam.
2. Kuesioner tertutup
Sementara, pada kuesioner tertutup, pertanyaan yang diberikan ialah berupa pilihan ganda atau checklist. Dengan begitu, responden hanya dapat menjawab pertanyaan dengan pilihan yang tersedia. Hasil kuesioner tertutup tergolong mudah diolah dan tak memakan banyak waktu.
3. Kuesioner campuran
Lalu, apa itu kuesioner campuran? Kuesioner campuran sebetulnya merupakan perpaduan antara tipe kuesioner terbuka dan tertutup. Selain berguna untuk memperoleh informasi mendalam, metode tersebut juga sekaligus memberikan sejumlah data berupa angka.
Baca juga: Situs Survey Berbayar Online tuk Dapatkan Cuan Tambahan
Kelebihan dan kekurangan metode kuesioner
Setiap metode tentunya memiliki kelebihan maupun kekurangan. Adapun kelebihan teknik kuesioner adalah sebagai berikut.
- Tidak membutuhkan banyak waktu dalam proses pengerjaannya
- Bersifat fleksibel karena bisa dilakukan secara online melalui form
- Cocok digunakan untuk data dalam jumlah banyak
- Peneliti tidak perlu hadir secara langsung karena bisa dilakukan dengan perantara
- Responden lebih bebas dan jujur dalam menjawab karena dapat bersifat anonim
Sedangkan, kekurangan kuesioner adalah sebagai berikut.
- Jawaban belum tentu valid 100% karena mungkin saja responden tidak menjawab dengan jujur
- Responden cenderung menjawab asal-asalan bila pertanyaan kurang dipahami
- Responden seringkali kurang teliti sehingga melewatkan beberapa pertanyaan
- Hanya bisa dilakukan pada responden dengan rentang usia dan pendidikan tertentu. Metode kuesioner akan sulit bagi mereka yang sakit, tidak bisa membaca, ataupun sudah renta.
Isi Kuesioner
Jenis kuesioner dalam penelitian memang beragam, namun bukan berarti isinya juga berbeda-beda. Apa maksudnya? Jadi, isi kuesioner haruslah sederhana, mudah dipahami, singkat, padat, jelas, dan pertanyaan-pertanyaannya perlu dikategorikan agar urut atau tidak loncat-loncat.
Sehingga, responden pun tidak akan mengalami kebingungan selama proses mengisi kuesioner Anda.
Cara membuat kuesioner
Setelah memahami apa itu kuesioner, hal berikutnya yang perlu Anda ketahui ialah cara membuatnya. Berikut cara membuat kuesioner dengan mudah.
1. Menentukan informasi
Pertama, Anda harus menentukan informasi atau indikator apa yang sebetulnya diperlukan dalam penelitian. Hal ini digunakan sebagai bahan dasar dalam merancang pertanyaan maupun pernyataan kuesioner.
2. Merumuskan pertanyaan
Setelah menentukan indikator yang dibutuhkan, cara membuat kuesioner berikutnya ialah merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pastikan pertanyaan tersebut menggunakan bahasa yang jelas, tidak ambigu, dan bisa dijawab dengan baik oleh responden.
3. Membuat penjelasan atau pertanyaan lanjutan
Untuk mendapatkan informasi mendalam, Anda bisa membuat penjelasan maupun pertanyaan lanjutan. Anda bisa mengembangkannya dari pertanyaan-pertanyaan mendasar yang telah dibuat sebelumnya.
4. Merancang kuesioner
Cara membuat kuesioner selanjutnya yaitu merancang kuesioner yang terstruktur. Anda perlu menyediakan kolom identitas serta karakteristik responden pada awal kuesioner. Setelahnya, susun pertanyaan secara runtut dengan jenis kuesioner yang diinginkan. Jangan lupa mengevaluasi kembali kuesioner sebelum menyebarkannya.
5. Melakukan uji coba kuesioner
Setelah yakin, cobalah lakukan uji coba untuk mengetahui seberapa baik kuesioner tersebut. Anda bisa meminta bantuan teman atau kolega mengisinya dan menilai apakah pertanyaan sudah tersampaikan dengan baik atau malah perlu dilakukan perbaikan.
Baca juga: Teknik Analisis Data: Pengertian, Langkah, Jenis dan Contohnya
Contoh kuesioner
Untuk membantu memahami apa itu kuesioner, Anda dapat menyimak contoh-contohnya. Adapun contoh kuesioner adalah sebagai berikut.
1. Contoh kuesioner terbuka
Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring
- Apakah proses belajar-mengajar secara daring menyenangkan? Sebutkan alasannya.
- Apakah pembelajaran daring sudah cukup efektif? Kemukakan pendapat anda.
- Apakah ada hal lain yang mengganggu proses belajar Anda? Jika iya, sebutkan.
2. Contoh kuesioner tertutup
Saya puas dengan proses belajar-mengajar yang dilakukan.
Sangat setuju ( )
Setuju ( )
Kurang setuju ( )
Sangat tidak setuju ( )
Apakah pembelajaran daring sudah cukup efektif bagi Anda?
Ya ( )
Tidak ( )
Saya merasa bosan selama pembelajaran daring.
Selalu ( )
Sering ( )
Jarang ( )
Tidak pernah ( )
3. Contoh kuesioner penelitian
Kuesioner Penelitian
Tingkat Efektifitas Pembelajaran Online Universitas Terbuka
1. Identitas
Nama : ……………………….
Alamat : ……………………….
Usia : ……………………….
Jenis Kelamin : ……………………….
Pekerjaan : ……………………….
2. Kuesioner
Petunjuk pengisian: Jawablah pertanyaan dengan mengisi tanda centang (v) sesuai dengan kondisi Anda.
SS: sangat setuju
S: setuju
KS: kurang setuju
TS: tidak setuju
Itulah penjelasan seputar pengertian kuesioner hingga contohnya. Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan karena pengerjaannya tidak memerlukan waktu lama. Selain itu, peneliti juga tidak perlu hadir secara langsung sebab kuesioner dapat disebar melalui media sosial.
Nah, sekarang Anda telah paham mengenai apa itu kuesioner. Jangan berhenti di sini, yuk pelajari hal-hal lainnya melalui blog Populix! Terdapat informasi seputar riset, ekonomi, bisnis, hingga tips and tricks yang menarik dan pastinya bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar