Kita
tahu bahwasanya kebahagiaan itu merupakan dambaan semua orang, mungkin
bisa dibilang tidak ada orang yang ingin hidupnya sengsara. Bahagia yang
kita tahu itu pasti erat kaitannya dengan harta kekayaan, jabatan
tinggi dan kemewahan yang tidak tahu juga batas atas nya sampai mana.
Kalau scroll social media yang hampir seharian itu, suatu kebahagian bukan ?
Ada
beberapa hal yang masih dalam kendali kita dan ada pula banyak hal yang
diluar kendali kita, hati kita bisa tentram ketika kita bisa menerima
apa yang ditakdirkan pada diri kita tanpa melihat banyak sisi negatif
nya bahkan bisa membangun hal baik dari apa yang menimpa kita.
Apa
yang terjadi ketika kita mengalami hal serupa yang dialami oleh Zeno,
seorang filsuf yang pada 300 tahun sebelum masehi mengalami musibah yang
besar ? kapalnya karam, seluruh harta dan barang bawaannya habis
dimakan lautan.
Iya
betul, kita pasti merasakan sedih, marah, putus asa atau mungkin ingin
mengakhiri hidup. Namun tidak demikian dengan yang dilakukan oleh Zeno,
ia justru membuka jendela baru dari kejadian itu.
Hal
yang serupa juga dengan kita yang hanya bisa mengendalikan apa yang ada
di dalam diri kita, hanya bisa fokus melakukan hal hal baik yang ada di
kendali diri kita. Jika melihat dari teori, kekayaan itu adalah hal
diluar kendali diri dan hanya bisa diubah dengan segala sesuatu dari
pikiran kita dan tindakan kita sendiri.
Lantas
bagaimana aktivitas kerja saat ini yang masih banyak menggunakan model 9
to 5 ? di satu sisi kita berbahagia dan berbangga dengan apa yang kita
miliki. Kita dilihat orang sebagai orang yang memiliki pekerjaan,
kesibukan dan penghasilan. Namun di sisi lain kita merasakan kondisi
internal yang tidak semua orang tahu. Lelah, stress, tekanan kerjaan
yang mana itu semua menjadi makanan sehari hari sebagai pekerja
kantoran.
Jadi udah tau kan, kalau pak boss tuh emang susah ditebak dan susah dikendaliin sama diri kita
Kembali
kepada pribadi masing masing yang mengambil jalan pikiran dan jalan
langkah untuk membuat semua kegiatan menjadi lebih bermakna hingga tidak
menjadi beban. Buat progress setiap harinya meskipun hanya langkah
kecil yang mungkin belum berasa di hari esok namun bisa sangat berperan
di kemudian hari.
Memulai
suatu hal baik mungkin akan sedikit sulit jika tidak dibarengi dengan
niat dan paksaan, namun jangan menganggap melakukan hal baik tidak bisa
dilakukan karena sulit. Mulailah dari diri kita agar bisa menularkan
virus positif untuk orang sekitar, untuk hidup dalam circle yang tidak
salah dan sejalan dalam tujuan hidup.
“People have suffered more often in imagination, than in reality”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar