Jumat, 26 Mei 2023

Beasiswa ke Luar Negeri Melalui Kemenag Wujudkan Mimpi Kuliah di Luar Negeri

 

Mungkin bagi Anda peminat kuliah di luar negeri, pasti sudah tak asing lagi dengan beberapa pilihan beasiswa luar negeri seperti beasiswa melalui Kemenag, beasiswa lembaga pemerintah LPDP, ataupun beasiswa dari lembaga pemerintah lainnya. Beasiswa ke luar negeri dari lembaga pemerintah tersebut memang menjadi favorit bagi para pencari beasiswa ke luar negeri, karena bersedia menanggung penuh keseluruhan biaya kuliah bahkan biaya hidup ketika sedang menjalani pendidikan.

Tak heran jika beberapa lembaga pemerintah gencar membuka program beasiswa pendidikan lanjutan baik di dalam maupun ke luar negeri, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan daya saing untuk membangun dan mengabdi pada negeri.

Oleh karena itu, umumnya beasiswa ke luar negeri yang berasal dari lembaga pemerintah ini mewajibkan para penerima beasiswa untuk segera kembali ke tanah air setelah mereka menjalani pendidikan di luar negeri. Hal tersebut juga berlaku untuk program beasiswa dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.

Melalui program Seleksi Beasiswa Prestasi Sarjana (S1), Kemenag menjaring anak bangsa berprestasi dari seluruh Indonesia untuk diberikan pendidikan lanjutan dengan jenjang Sarjana S1 di luar negeri. Dengan harapan nantinya para penerima beasiswa ini memiliki kualitas dan siap untuk membangun Indonesia lewat ilmu yang telah mereka dapatkan selama berkuliah di luar negeri.

Program beasiswa ini diperuntukkan bagi para lulusan pendidikan Madrasah Aliyah (setingkat SMA), yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi (S1) untuk mendapatkan gelar Sarjana namun terkendala oleh biaya. Para penerima beasiswa Kemenag ini akan dibiayai sepenuhnya mulai dari biaya kuliah, biaya transportasi pesawat, visa dan asuransi kesehatan, serta akan ditempatkan pada sejumlah universitas terkemuka dan terakreditasi di luar negeri, termasuk di Amerika dan Eropa.

Menurut data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam situs pendis.kemenag.go.id, pendaftar beasiswa tahun 2017 yang disetujui berjumlah 48 dari total 119 pendaftar. Hal ini berarti ada sekitar 40% pendaftar yang diterima, jika hal yang sama juga berlaku bagi program beasiswa tahun 2019 dan 2020, maka bisa dibilang angka persentase kelolosan seleksi ini termasuk cukup besar. Ini artinya bagi para lulusan Madrasah Aliyah Negeri atau Madrasah Aliyah Swasta, kesempatan memperoleh beasiswa ini sangatlah terbuka.

Pelajari detail beasiswa lebih lanjut

 

Persyaratan Beasiswa luar negeri Melalui Kemenag

Saat ini pendaftaran Beasiswa Prestasi Sarjana Kemenag untuk tahun 2019 dan 2020 belum tersedia, namun ada baiknya Anda yang berminat terhadap beasiswa ini tetap mengikuti informasi terbaru serta mempersiapkan segala persyaratannya agar bisa lolos beasiswa ke luar negeri, seperti dalam daftar berikut ini.

  1. Warga Negara Indonesia
  2. Pendaftar menandatangani surat yang menyatakan bahwa :
  • Peserta bersedia kembali ke tanah air setelah masa pendidikan selesai.
  • Peserta tidak sedang menerima program beasiswa dari sumber lain.
  • Peserta tidak terlibat pelanggaran hukum, dan tidak mengikuti organisasi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
  • Peserta tidak terlibat dalam pelanggaran kode etik akademik.
  • Setia kepada NKRI.
  • Peserta menyatakan sanggup untuk mengabdi bagi peningkatan mutu pendidikan Islam di Indonesia.
  • Peserta menyampaikan data dan dokumen yang sebenar-benarnya. Apabila terbukti tidak sesuai, peserta bersedia menerima sanksi hukum dan namanya dimasukkan dalam daftar hitam.
  • Melampirkan surat keterangan dari Rumah-Sakit pemerintah bahwa peserta berbadan sehat dan bebas narkoba. Untuk tujuan pendidikan luar negeri, diharuskan pula menyertakan keterangan bebas TBC.

Itulah beberapa persyaratan yang harus Anda ikuti jika ingin mengikuti beasiswa luar negeri dari Kemenag ini. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa mengunjungi laman Kemenag RI.

Tak hanya program Seleksi Beasiswa Prestasi Sarjana (S1), pada bulan Mei lalu Kemenag juga meluncurkan program 5000 Doktor. Perlu diketahui, program 5000 beasiswa Doktor dalam negeri ini terdiri dari beasiswa program Doktor (full scholarship) dan bantuan penyelesaian pendidikan (BPP). Untuk beasiswa program Doktor (full scholarship) merupakan beasiswa Kemenag yang ditujukan bagi dosen dan tenaga kependidikan yang bekerja pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) atau pegawai Kemenag yang ingin menempuh studi jenjang Doktor (S3) pada perguruan tinggi berkualitas di dalam negeri.

Untuk mendapatkan beasiswa ini, nantinya para peserta akan menjalani dua tahapan seleksi untuk mendapatkan beasiswa ini. Tahap pertama, merupakan proses seleksi administrasi. Dokumen yang peserta berikan akan ditinjau kelengkapannya dan keasliannya. Setelah peserta dirasa telah memenuhi persyaratan administrasi, peserta bisa memasuki seleksi tahap II. Pada tahap II, para peserta akan menjalani tes seperti, wawancara, esai, TPA, tes Bahasa dan psikotes.

Setelah dinyatakan lulus pada proses seleksi tahap II para peserta akan mengikuti program Persiapan Bahasa Asing dan Languange and Academic Preparation (LAP) Program. Hal ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing sesuai dengan kampus yang dituju, mendapatkan Letter of Acceptance, mencari supervisor, dan memiliki kemampuan akademik dan non akademik yang diperlukan untuk melakukan studi di luar negeri seperti halnya, pembuatan artikel ilmiah, penulisan proposal, metodologi riset, critical review, academic network and communication dan cross culture skill. Setelah semua program selesai dijalani, para penerima beasiswa akan mendapatkan LoA unconditional, mendapatkan supervisor dan siap untuk berangkat studi ke luar negeri.

Para penerima program 5000 Doktor ini bisa menikmati kuliah gratis hingga biaya hidup selama menjalani pendidikan. Untuk program 5000 Doktor ini, Kemenag telah menjalin kerja sama dengan 36 perguruan tinggi penyelenggara (PTP), yang terdiri dari 17 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) dan 19 perguruan tinggi umum (PTU).

Dengan diluncurkan program 5000 Doktor, Kemenag berharap dapat terciptanya para profesional yang semakin handal dalam mengaplikasikan ilmu yang berkaitan dengan keagamaan Islam, serta dapat mengabdi demi kemajuan peradaban negeri.

Konseling Gratis dengan IDP Indonesia




BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar