Jumat, 26 Mei 2023

Studi ke Luar Negeri dengan program Beasiswa Dikti

 

IDP dapat membantu mendaftar untuk syarat LoA

Beasiswa Dikti adalah bagian dari program Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, secara spesifik dirancang untuk lingkup tenaga pendidik di Indonesia. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan dari tenaga pendidik yang ada di Indonesia, sehingga secara tidak langsung juga meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Oleh karenanya, beasiswa ini sendiri disediakan untuk Dosen yang berstatus tetap dan bekerja di Perguruan Tinggi yang terakreditasi oleh Kementerian Ristekdikti. Baik itu mereka yang bekerja di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) maupun Negeri (PTN). Setelah menyelesaikan masa studi mereka, maka akan dibutuhkan untuk pulang kembali ke Indonesia untuk mengajar dan berbagi pengetahuan mereka dalam ruang lingkup Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti).

Pendanaan yang akan dipergunakan oleh beasiswa ini berasal dari APBN, dan disediakan serta disalurkan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti dalam Kementrian Ristekdikti.

Pelajari detail beasiswa lebih lanjut

Program BPPLN untuk studi di universitas luar negeri:

Bagi Anda yang mengincar kesempatan kuliah ke luar negeri gratis, Anda bisa mengincar Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN).

Ini merupakan beasiswa pascasarjana untuk mencetak lulusan Doktor (S3) yang berkualitas. Utamanya, Anda harus bekerja sebagai Dosen tetap dan merupakan akademisi Perguruan Tinggi Tanah Air di bawah binaan Ristekdikti.

Dengan menerima beasiswa ini, Anda akan memiliki kesempatan untuk melakukan studi dan riset di salah satu universitas top luar negeri.

Untuk mendapatkan beasiswa ini, Anda bisa mengajukan aplikasi secara online di laman http://beasiswa.ristekdikti.go.id/bppln.

Selain dengan cara melamar langsung, para kandidat juga dapat ditawarkan langsung oleh pihak universitas tempat mereka bekerja sebagai dosen tetap.

Rentang waktu studi

Untuk jenjang pendidikan doktor atau S3, beasiswa ini berdurasi 36 bulan. Ini adalah waktu yang sangat cukup untuk menyelenggarakan penelitian Anda. Bahkan jika Anda harus melakukan penelitian dan penghimpunan data di Indonesia.

Komponen yang ditanggung

Menurut informasi dari beasiswa.ristekdikti.go.id, untuk Beasiswa Dikti Luar Negeri yang dibuka pendaftarannya sejak 22 Maret – 3 Mei 2019 meliputi biaya-biaya sebagai berikut:

  • Uang kuliah
  • Biaya hidup
  • Tunjangan
  • Tiket pesawat
  • Biaya visa
  • Asuransi kesehatan sesuai standar perguruan tinggi tujuan
  • Biaya buku
  • Biaya untuk keluarga jika memiliki istri/suami yang sah beserta satu anak
  • Biaya lainnya

Besarnya biaya yang ditanggung ini kurang lebih merupakan bentuk keseriusan dari pemerintah negara kita untuk meningkatkan dan mendukung pendidikan dari tenaga dosen yang berpotensi tinggi. Agar mereka tidak perlu kesulitan menanggung biaya kuliah maupun biaya hidup di luar negeri yang cukup mahal. Dengan demikian, mereka benar-benar bisa berkonsentrasi dalam menyelesaikan studi dan penelitian mereka.

Persyaratan

Calon penerima beasiswa Dikti harus merupakan dosen yang berstatus tetap dan bekerja di PTN atau PTS terakreditasi serta telah mendapat izin dari pemimpin perguruan tinggi bersangkutan. Terdapat batasan umur bagi calon penerima beasiswa Doktoral, yaitu 47 tahun ketika mendaftar. Calon penerima besasiswa dituntut untuk memiliki sertifikat bukti kemampuan Bahasa Inggris IELTS dengan nilai minimal 5,5 disamping juga telah memiliki proposal terkait topik riset yang akan dikerjakan.

Persyaratan terakhir bagi calon penerima beasiswa adalah melampirkan Letter of Acceptance(LoA) atau Letter of Offer (LoO) tak bersyarat dari perguruan tinggi yang menjadi tujuan studi.

Ini artinya, Anda sudah diterima tanpa perlu melengkapi syarat apapun lagi karena Anda sudah dinyatakan memenuhi syarat masuk universitas.




BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar