Kamis, 25 Mei 2023

Program Beasiswa Dikti untuk S1 dan S2 Internasional

 

Dapatkan bantuan LoA dari IDP

Anda yang saat ini berprofesi sebagai Dosen tetap di perguruan tinggi Indonesia, memiliki peluang bergengsi untuk mendapatkan beasiswa S3. Bahkan untuk Anda yang baru bergelar S1 bisa mempersiapan diri untuk melejit meraih gelar S2 sekaligus S3 tanpa perlu memikirkan biayanya. Caranya bagaimana?

Bentuk Beasiswa, Beasiswa Dikti terbagi atas, Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN), dan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN). Selain itu, ada juga Program Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Simak info ketiga beasiswa ini berikut:

1. Program PMDSU untuk S1 dalam negeri:

Seperti yang dikutip dari laman beasiswa.dikti.go.id/pmdsu/ program yang dilaksanakan sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu terobosan untuk mempercepat laju pendidikan doktor. Beasiswa ini diberikan kepada lulusan Sarjana yang memenuhi kualifikasi unggulan untuk menjadi seorang Doktor dengan masa pendidikan selama 4 (empat) tahun. Para pemegang gelar S1 ini akan dibimbing oleh Promotor handal di universitas-universitas negeri Indonesia. Tak beda dengan BPPLN maupun BPPDN, adanya program beasiswa bagi mahasiswa S1 ini adalah dalam rangka meningkatkan jumlah lulusan doktor sehingga memenuhi kualifikasi pendidikan dosen minimal S2.

(Baca juga: Studi ke Luar Negeri dengan Beasiswa Dikti)

2. Program beasiswa untuk studi di universitas dalam negeri:

Pendaftaran program BPPDN terbuka di tahun 2019 untuk para dosen tetap yang bertugas di perguruan tinggi di bawah pembinaan Kemenristekdikti. Ini merupakan beasiswa pascasarjana untuk mencetak lulusan Doktor (S3) yang berkualitas di kalangan akademisi Perguruan Tinggi Tanah Air. Selain program BPPDN, ada juga cabang bantuan dana serupa dari pemerintah yaitu Bantuan Beasiswa 1 Semester.

3. Program beasiswa untuk studi di universitas luar negeri:

Sama dengan BPPDN, BPPLN merupakan beasiswa pascasarjana untuk mencetak lulusan Doktor (S3) yang berkualitas di kalangan akademisi Perguruan Tinggi Tanah Air. Namun penerima beasiswa ini memiliki kesempatan untuk melakukan studi dan riset mereka di salah satu universitas luar negeri yang terkemuka.

4. Beasiswa PKPI (Sandwich-Like)

Adapun kepanjangan dari Beasiswa PKPI adalah Beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional. Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa S3 yang akan menyusun artikel untuk jurnal ilmiah. Publikasi internasional ini nantinya akan dimuat di jurnal internasional yang bereputasi,. Selain itu, Anda juga bisa bisa melakukan penulisan makalah atau artikel dengan mitra luar negeri. Kemudian melakukan penyempurnaan atau pun penguatan karya seni atau kriya yang penelitian lanjutannya tidak mungkin dilakukan di Indonesia. Artikel, Nantinya, penerima beasiswa akan menerima, bench fee, biaya hidup, asuransi kesehatan, biaya buku referensi, serta tiket pulang pergi.

5. Besiswa Bidikmisi S1

Untuk Anda yang baru saja lulus SMA/SMK dan memiliki kendala biaya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi, Anda bisa mencoba beasiswa ini. Anda bisa memilih untuk melanjutkan kuliah D3 atau S1. Durasi beasiswa berlangsung selama periode kuliah, yakni delapan semester untuk DIV /S1 dan enam semester untuk D III. Beasiswa ini ditawarkan oleh kemendikbud setiap tahun, bahkan kuotanya akan cenderung bertambah. Pembebasan biaya yang didapatkan saat Adna lolos beasiswa ini adalah pembebasan biaya pendaftaran SNMPTN, SBMPTN dan seleksi mandiri salah satu perguruan tinggi. Anda juga akan mendapatkan jaminan biaya hidup sementara dan transportasi dari daerah asal. Selain itu, Anda juga akan bebas dari baiay pendidikan yang dibayarkan ke perguruan tinggi serta subsidi hidup sebesar Rp 700.000 per bulan. Jika Anda berminat Anda bisa langsung mendaftar secara online, namun sebelumnya Anda harus sudah mendapatkan rekomendasi dari sekolah Anda. Setelah mendapatkan rekomendasi barulah nantinya Anda bisa mendaftarkan diri secara online.

6. Besisswa Bidikmisi S2

Hampir sama dengan yang sebelumnya, selain beasiswa untuk S1, Beasiswa Bidikmisi juga didedikasikan oleh mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke Jenjang S2 tetapi terkendala oleh biaya. Pelamar beassiwa Bidikmisi S2 adalah mereka yang sebelumnya telah menerima beasiswa bidikmisi S1. Nantinya, penerima beasiswa akan mendapatkan biaya kuliah penuh, seperti uang pendaftaran, tunjangan buku, penyusunan tesis, SPP dan biaya pendidikan lainnya. Tidak hanya itu, penerima beasiswa juga akan mendapatkan biaya pendukung seperti asuransi kesehatan, transportasi, visa, tunjangan hidup bulanan dan lainnya.

7. Beasiswa PPA BPP

Beasiswa PPA BPP merupakan kepanjangan dari beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dan Bantuan biaya pendidikan peningkatan prestasi akademik. Beasiswa ini merupakan beasiswa yang diperuntukan bagi mereka yang ingin menempuh pendidikan di jenjang S1 atau pun Diploma, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Beasiswa ini akan memberikan bantuan pendidikan sebesar Rp 350.000 per bulannya. Perlu diingat mahasiswa yang ingin mendaftarkan diri dalam beasiswa ini haruslah merka yang aktif di kampus. Bagi Anda yang tertarik untuk mendapatkan beasiswa PPA BPP bisa mencari informasinya di kampus Anda masing-masing.

(Baca juga: Daftar Universitas Terbaik Dunia oleh THE World University Ranking)

Bagi Anda yang ingin kuliah ke luar negeri, Anda bisa mengincar jenis beasiswa BPPLN. Untuk mendapatkan beasiswa ini, Anda bisa mengajukan aplikasi secara online di laman

Persyaratan LoA untuk beasiswa Dikti S2 Luar Negeri

Salah satu persyaratan yang cukup sulit diraih oleh para pendaftar beasiswa Dikti adalah melampirkan Letter of Acceptance (LoA) atau Letter of Offer (LoO) tak bersyarat dari perguruan tinggi yang menjadi tujuan studi.

Ini karena untuk mendapatkan LoA maupun LoO Anda harus melakukan pendaftaran ke universitas luar negeri. Langkah-langkahnya pendaftarannya sendiri cukup menguras waktu dan tenaga, sehingga banyak yang meminta bantuan Konsultan Pendidikan seperti IDP untuk memandu dan menyelesaikan proses administratif sampai mendapatkan surat penerimaan ini.

Begitu LoA atau LoO unconditional sudah di tangan Anda, artinya Anda sudah diterima tanpa perlu melengkapi syarat apapun lagi. Karena Anda sudah dinyatakan memenuhi syarat masuk universitas.

Beberapa syarat masuk universitas luar negeri khususnya untuk pendidikan pascasarjana diantaranya memiliki skor IELTS mulai dari 6 ke atas. Memang untuk beasiswa Dikti skor IELTS yang dibutuhkan minimal 5.5, namun untuk diterima di universitasnya lebih baik Anda menargetkan skor IELTS di angka 6 bahkan 6.5 ke atas.

 




BACA JUGA :

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar